Jumat, 29 Mei 2009

Menyoal Lalu Lintas Kota Medan dan Solusinya



Kota Medan, adalah kota kenangan, kota harapan dan kota masa depan.

Sebuah kota dengan tampilan keberkawanan, persahabatan dan persaudaraan. Medan kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya, tampilan tadi masih kental dan toleran. Dinamis dan terbuka, adalah karakter warga kota yang kerap terlihat di setiap aktifitas sosial.  Tak hanya itu, watak keras juga mendominasi karakter warga. Namun watak keras bukan berarti kasar, sebab rasio warga lebih mendominasi emosi warga. Fenomena ini terbukti kondisi kota Medan relatif aman, terkendali dan toleran dalam berbagai peristiwa politik, ekonomi, sosial dan agama. Sungguh sebuah kota majemuk yang masih dilapisi ruh persahabatan dan religius ditengah keragaman budaya dan keyakinan.

Di kota ini telah tumbuh rasa cinta yang akhirnya mempersatukan dua insan di mabuk asmara hingga di karuniai belahan hati. Di sini pula terukir cerita lama bersama kawan kecil yang berlari, bermain, bercanda dan berkelahi. Di kota ini juga terekam kehidupan dulu bersama bangunan kuno bersejarah, mandi di sungai deli, berbelanja di pasar tradisional dan lokasi jajanan yang khas lezat cita rasa.  
Di kota ini juga ditorehkan sejarah baru tatkala disematkan topi kesarjanaan yang sebelumnya dijalani selama sekian tahun.

Di sini pula gaji pertama diperoleh dengan bangganya mentraktir pacar tersayang, isteri tercinta dan sahabat sejati di lokasi jajanan yang pas sesuai kantong. Semua itu dilalui dengan menelusuri jalan raya yang waktu itu masih sepi dan lalu lintas tidak padat kenderaan.

Sekarang kota ini berubah dan sangat berubah. Perubahan harus terjadi sebentuk diri yang juga mengalami perubahan fisik. Bayi yang tadi hanya bisa menangis meminta sesuatu atau wujud kekesalannya kepada ibu, kini sudah bisa berbicara dan berteriak. Bayi yang tadi selalu digendong, kini telah berlari mengejar masa depannya. Bayi yang tadi kecil, mungil dan lucu, kini sudah tumbuh dewasa, kekar dan lantang  dalam bersikap. Begitulah perubahan diri secara alami terjadi bagi kita.

Kota ini pun begitu, perubahan terus terjadi. Pertumbuhan penduduk mulai tak sebanding dengan ketersediaan lahan. Bertambahnya kendaraan semakin tak terimbangi dengan kondisi ruas jalan. Lahan semakin menyempit, jumlah kenderaan terus melejit. Jalan raya kian padat dibanjiri penumpukkan kendaraan yang macat.

Kondisi jalan kurang mendukung dengan padatnya aktifitas kenderaan. Rusaknya sejumlah badan jalan, ikut memberi andil terganggunya aktifitas jalan raya. Kondisi jalan yang tidak rata, berlobang dan gundukan bekas galian adalah kasus penting yang jangan diabaikan. Perkerjaan proyek jalan dan jembatan yang tidak menghitung langkah dan ketepatan waktu kerja, sangat berpengaruh terkondisinya potensi kemacetan jalan raya.

Fungsi jalan raya juga digunakan di luar peruntukkannya. Penguasaan lahan yang dijadikan untuk berdagang telah merampas hak pengguna jalan raya khususnya pengemudi kenderaan. Jalan menjadi menyempit, kumuh hingga menimbulkan aroma mengganggu aroma penciuman. Jika terus dibiarkan, badan jalan semakin menyempit yang berpotensi besar terjadinya rawan kemacetan. Begitu juga penggunaan trotoar sangat mengganggu kenyamanan pejalan kaki. Trotoar digunakan untuk susunan barang dagangan yang akhirnya mengganggu kenyamanan bagi warga berjalan kaki. Akhirnya, warga pejalan kaki berjalan di atas badan jalan raya yang juga berpotensi terjadinya perlambatan laju kenderaan. Di sini juga ikut memberi andil potensi kemacetan manakala jumlah pejalan kaki bertambah banyak pada jam dan lokasi tertentu.

Naifnya, kondisi rambu dan beberapa petunjuk yang berkaitan lalu lintas kondisinya dalam keadaan memprihatinkan. Perawatan traffic light mulai memprihatinkan, median jalan mulai berantakan dan marka jalan banyak yang rusak serta warnanya pudar.

Penataan parkir yang asal-asalan juga riskan gangguan lalu lintas. Posisi parkir kendaraan yang tak rapi, tak berbaris lurus atau terlalu menjorok ke jalan membuat kondisi jalan menyempit. Bagi situasi jalan raya yang padat kenderaan atau jalan yang agak kecil, penataan parkir sangat ikut menentukan situasi kelancaran lalu lintas.

Yang paling penting adalah, masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menegakkan sikap menghargai berdisiplin dalam berlalu lintas. Partisipasi masyarakat dalam mendukung penegakkan tertib dan berdisiplin berlalu lintas adalah dukungan yang paling signifikan. Tak jarang ditemukan di jalan raya, masyarakat pengemudi kendaraan menabrak rambu dan peraturan lalu lintas serta tak melengkapi alat kelengkapan kendaraannya.

Tak cukup itu saja, kesadaran dan tanggungjawab petugas juga dituntut dalam mengelola peraturan lalu lintas. Penegakkan peraturan harus konsisten tidak menggunakan sistem uji coba tanpa sosialisasi, bongkar pasang kebijakan tanpa koordinasi dengan instansi sejawat dan kepedulian petugas walau di luar jam tugas. Kecepatan, ketangkasan dan ketepatan dalam mengambil keputusan, baik di atas peraturan maupun di lapangan menjadi bagian penting yang dari bagian penegakkan kelancaran lalu lintas. Kerjasama dengan instansi sejawat menjadi kerja tim yang solid guna membentuk suatu sistem penataan lalu lintas 4 T yakni  terencana, terarah, terukur dan terpadu. Sistem penataan 4T ini akan melahirkan kebijakan sama dan mudah-mudahan persoalan yang melingkari lalu lintas kota Medan terjawab di atas kerja tim.

Kesadaran dan tanggung jawab instansi terkait (Pemerintah Kota Medan) juga menjadi patut menjadi ajakan. Mirisnya sejumlah persoalan yang bersentuhan dengan  instansinya ikut memberi warna terbentuknya sistem penataan lalu lintas 4T tadi. Ketersediaan anggaran, kebijakan penuh dan dukungan kekuatan, ikut mempercepat terwujudnya sistem penataan lalu lintas 4T.

Solusi

Pemecahan masalah atau solusi gagasan dalam kesempatan ini, penulis uraikan di antaranya;

Pertama, di ajak partisipasi aktif, kesadaran penuh, loyalitas dukungan dan peduli lalu lintas bagi masyarakat, baik pengemudi, pejalan kaki dan pedagang.

Kedua, tanggung jawab dan kepedulian petugas lalu lintas dan instansi sejawat guna membentuk sistem penataan lalu lintas 4 T sangat penting.

Ketiga, koordinasi dengan instansi terkait yang berdampak langsung dengan lalu lintas perlu ditegakkan dan dipertahankan tanpa harus mendahului dan menyalahkan.

Keempat, dukungan penuh Pemko Medan melalui instansi terkait seperti ketersediaan anggaran, dukungan personil tambahan dan dukungan kebijakan menambah kesolidan dan keunggulan tim dalam membentuk sistem penataan lalu lintas 4T.

Kelima, tak salah pula meminta dan dengar pendapat yang di serap dari tokoh akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat dan senior dalam bertugas guna memperkaya wawasan dalam mencari akar masalah dan rajutan gagasan pemecahannya.

Mudah-mudahan, persoalan lalu lintas dan solusi dalam gagasan tulisan ini bermanfaat dan menjadi modal dasar dalam melangkah untuk lebih baik lagi. Semoga kita bisa mewujudkan masa depan kota ini jika kita bersama-sama. Amin yaa Rabbal Alamin!!***

Sumber :

Drs Safwan Khayat MHum,  Alumnus SMA Negeri 1 Medan, Alumnus dan Dosen UMA, Alumnus Pascasarjana USU Medan. Website; http//Selalukuingat.blogspot.com. Email: safwankhayat@yahoo.com

http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=16579:menyoal-lalu-lintas-kota-medan-dan-solusinya-&catid=78:umum&Itemid=131

29 Mei 2009

Sumber Gambar:

http://cache.virtualtourist.com/3263262-Travel_Picture-Medan.jpg

2 komentar: